Apa itu sebenarnya Kegiatan Jurit Malam Dalam Perkemahan

Kemping atau berkemah di alam terbuka memang menyenangkan apalagi jika acara dikemas dengan sederhana namun berkesan seperti PBB, pensi, api unggun, jelajah alam, bahkan jurit malam. Bicara jurit malam pasti dipikiran kita terbayang dengan  hal-hal yang berbau mistis dan tidak jarang membuat bulu kuduk merinding namun jurit malam memiliki tujuan tertentu.
Apa itu sebenarnya Jurit Malam..??

Jurit malam adalah aktivitas yang dilakukan oleh para peserta Kemping, gunanya untuk melatih kepemimpinan, mengasah keberanian dan memecahkan masalah dalam waktu yang singkat dan juga kerja sama. Biasanya aktivitas jurit malam menambahkan “gimmick” hantu bohong-bohongan, supaya kegiatan ini jadi lebih seru dan menjadi moment yang tak terlupakan. Namun, tujuan utama aktivitas jurit malam adalah untuk membentuk jiwa-jiwa yang mandiri, pemberani, pantang menyerah, dan tidak bergantung pada orang lain.

Siang hari biasanya mengadakan acara jelajah alam, bakti sosial, dan acara lainnya. Sementara malamnya adalah jurit malam dan ditutup dengan Api Unggun pada malam terakhir. Lalu, apa keistimewaan jurit malam? Saat kemping selalu mengambil lokasi yang jauh dari keramaian. Di lokasi yang relatif jauh dari kota, dan tidak ada penerangan tentu saja suasana gelap gulita terasa dimana-mana.
Sementara semua peserta jurit malam berkumpul di lapangan kemudian mereka dilepas dengan jarak waktu tertentu, berjalan satu persatu secara sendirian bisa juga dengan konsep lain misalnya mata ditutup lalu berjalan secara bergiliran. Saat jurit malam tidak diperbolehkan membawa senter dan alat penerangan apapun. Kita sebagai peserta jurit malam harus berani jalan sendiri di tengah malam buta itu. Terkadang yang menjadi pedoman adalah cahaya lilin yang dipasang di sepanjang jalan.
Tentunya perasaan takut, cemas, khawatir campur aduk menjadi satu belum lagi kalau di tengah jalan ada sesuatu yang mengganggu berjalannya kegiatan. Apalagi kakak pembina memasang lilin dengan sedemikian rupa. Bagaimana rasanya ? Pastinya berjuta rasanya antara takut, tegang, penasaran, tapi tetap menyenangkan. Bagaimana tidak menyenangkan, jika kita berjalan kadang melewati hutan, juga persawahan. Saat berjalan pun suasana gelap gulita tidak jarang apabila ada peserta yang kesandung batu atau kejeblos masuk got, kaki tersangkut akar pohon dan sebagainya. Pada jarak tertentu akan ada pos-pos, tempat dimana kita bisa beristirahat sejenak, dan mengerjakan tugas pertanyaan yang diberikan oleh kakak pembina. Satu dua kali rute yang diambil sengaja dilewatkan makam, kita bisa membayangkan betapa menyeramkan saat melewati makam.
Apapun yang ingin kita lakukan tetap fokus pada tujuan, yakin, dan niat dalam hati dan yang penting tidak pernah lupa meminta perlindungan dari sang Maha kuasa agar kita selalu dalam lindungan-Nya. Akan lebih menyenangkan lagi apabila kita berhasil mencapai finish dengan selamat tanpa kendala apa pun sehingga kita bisa mengukur kemampuan kita. Setelah acara jurit malam selesai untuk mencairkan suasana yang takut, tegang, dan berbagai macam perasaan dengan perayaan api unggun.

Api unggun tentunya sudah menjadi kegiatan wajib dalam suatu perkemahan untuk memeriahkan suasana dan tujuan lainnya adalah menjauhkan kita dari binatang buas karena lokasi camping di alam terbuka. Selain itu, untuk menghangatkan badan supaya tidak menggigil karena dinginnya angin malam. Kegiatan camping yang disisipi dengan acara jurit malam ini adalah suatu kegiatan yang efektif untuk memupuk rasa percaya diri dan keberanian bagi semua peserta. Meski hanya berpedoman pada cahaya lilin tapi jika berhasil mencapai garis finish ada kebanggaan tersendiri. Berjalan sendirian di tengah malam yang gulita memang bukan hal yang biasa namun luar biasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merancang Tema Kegiatan Gathering Agar makin Seru dan Berkesan